Implementasi Mobile Computing : PDA

PDA atau Personal Data Asistant, adalah sebuah perangkat mobile computing yang mungil dan fleksibel. PDA mempunyai ciri-ciri:

  • Mungil
  • Mudah digenggam
  • Seukuran kantong
  • Layar sentuh
  • Alat tulis berbentuk pena
  • Memiliki system operasi tertentu (Misalnya: Palm OS, Windows Mobile/Pocket PC, GNU/Linux Mobile, Symbian OS)

Personal Digital Assistant (PDA) adalah piranti portable yang menyimpan perkakas pengelola keperluan pribadi, misalnya perencana jadwal, buku alamat, daftar tugas, bahkan perangkat lunak khusus. Pada tahun 2004, vendor utama PDA adalah PalmOne dan Hewlett-Packard, disusul oleh Dell, Sony dan Medion. Karena banyak fungsi PDA yang sudah terdapat di ponsel cerdas, penjualan PDA pun menurun, dan para ahli teknologi memperkirakan bahwa komputasi Palm akan punah. Meskipun demikian, para produsen piranti genggam terus berusaha mencari inovasi-inovasi baru.

Cara Kerja PDA

PDA sebenarnya merupakan computer kecil dengan prosesor dan system operasi khusus. Sistem operasi yang paling sering digunakan adalah Palm OS (di PDA Palm dan Sony) dan Microsoft Pocket PC (di PDA Hewlett-Packard, Casio dan Toshiba). Semua PDA memiliki layar sentuh sensitif sehingga untuk memasukkan data dapat melalui stylus (pena khusus) dengan cara mengetuk atau menulisi layar.

Penyimpanan Data

Perangkat lunak yang ada pada Palm atau Pocket PC, misal Zagat to Go, disimpan di dalam RAM (biasanya 16-64 megabyte), jenis alat penyimpan di mana data di dalamnya bisa hilang jika komputer mati (terjadi pada PC). Namun, RAM untuk PDA berbeda karena tetap bisa bekerja dengan adanya sedikit daya dari baterai meskipun PDA dimatikan. Kapasitas RAM bawaan bisa ditambah dengan kartu memori flash yang bisa dimasukkan ke slot di PDA.

Sumber Energi

Baterai PDA biasanya berupa Li-Ion, sehingga bisa diisi ulang. Adaptornya juga bisa digunakan untuk menyambungkan PDA ke colokan listrik AC.

Transfer File

Untuk memindahkan file dari PDA ke PC atau laptop 9 (dan sebaliknya), bisa dilakukan dengan 3 macam cara, yaitu :

1. Mengambil kartu flash PDA kemudian memasukkannya ke card reader pada komputer, baik versi built-in maupun melalui port USB.

2. Meletakkan PDA di cardle khusus yang disambungkan ke port USB.

3. Melakukan transfer data secara nirkabel dengan menggunakan koneksi Wi-Fi atau Bluetooth di PDA.

Masa Depan PDA

Ponsel cerdas makin berisi beragai fitur untuk mengelola informasi pribadi yang sebelumnya dijalankan oleh PDA. Oleh karena itu, PDA sepertinya beralih ke fungsi-fungsi yang lebih khusus. Misalnya :
» Menampilkan Acara TV dan Foto

Setelah dahulunya merupakan piranti multifungsi, PDA kemungkinan akan beralih menjadi piranti yang berfungsi tunggal. Contohnya, PDA untuk memutar acara TV, menampilkan foto, atau menampilkan presentasi PowerPoint.
» Pengukur Cuaca

Piranti genggam pengukur cuaca bervariasi, mulai dari pengukur angin yang sederhana dan tidak mahal (bermanfaat untuk pemain golf dan peselancar), hingga piranti hi-tech yang bisa mendeteksi semua aspek cuaca, termasuk akan datangnya hujan maupun badai yang kurang menguntungkan (cocok untuk wilayah Indonesia).
» Pencari Lokasi GPS

Pencari lokasi GPS sangat populer bagi para pendaki karena dengan adanya GPS, dapat membimbing perjalan dari pendaki agar tidak tersesat. Model seperti jam tangan anti-air juga bisa digunakan para pelari untuk berlatih dan mengeavaluasi latihannya. Walaupun saat ini, GPS sudah menjadi fitur tambahan pada beberapa model ponsel cerdas terbaru.

Implementasi Mobile Computing : PDA

Bulan Februari 2005 membawa berita mengejutkan: Sony berhenti mengembangkan PDA-nya yang dikenal dengan nama Clie. Dengan demikian Palm (saat itu masih bernama palmOne) menjadi satu-satunya perusahaan yang menjual PDA berbasis PalmOS. Semua perusahaan lain memilih sistem operasi Pocket PC/Windows Mobile buatan Microsoft.

Meskipun Palm masih menjadi pemimpin pasar, bagi banyak pemakai PalmOS masih menjadi titik lemah. Palm masih bertahan dengan Garnet alias PalmOS versi 5, sistem operasi yang sudah berumur.

PalmSource-pengembang PalmOS-sudah mengumumkan Cobalt, PalmOS generasi baru, tampaknya belum ada pembuat PDA yang berminat memproduksi peranti berbasis Cobalt.

Tersendatnya pengembangan sistem operasi PalmOS ini membuat gemas banyak pemakai Palm. PDA keluaran Palm dikenal karena kemudahan pemakaiannya, dan penunjang penting reputasi ini adalah sistem operasinya. Tanpa kemajuan lebih jauh di bagian sistem operasi rasanya persaingan jadi agak berat buat Palm.

Mei 2005 Microsoft mengumumkan rilis generasi terbaru sistem operasi Windows untuk PocketPC, yang diberi nama Windows Mobile 5.0.

Yang paling berarti tentunya dukungan terhadap Persistent Storage, yang memungkinkan data di dalam memori PDA tetap bertahan meskipun baterai habis.

Dengan didorongnya Persistent Storage ke dalam sistem operasi Windows Mobile 5.0 kita bisa berharap semua model PDA terbaru akan memilikinya.

Yang untung jelas pengguna: mereka bisa memastikan data mereka tidak akan hilang cuma karena lupa mencatu ulang baterai.

Kemudahan menggunakan PDA dengan satu tangan, peningkatan kemampuan pada rangkaian Office Mobile (nama baru dari Pocket Office) serta Windows Media Player.

Meskipun demikian, dalam soal peranti lunak kantoran Office Mobile masih kalah dibandingkan Document to Go yang dibundel dengan banyak peranti Palm, terutama dukungan terhadap dokumen Microsoft Office versi PC. Aneh? Mungkin.

Dengan segala kekurangannya, Windows Mobile 5.0 merupakan angin segar bagi banyak pembuat PDA. Dell bahkan merilis model terbaru, Dell Axim 51, yang cuma berbeda dengan pendahulunya terutama dari sistem operasinya.

Ini saja sudah mampu mendongkrak kemampuan Dell Axim 51v. Baterai bertahan lebih lama dan data dijamin bertahan di dalam memori. Model ini banyak dipuji, padahal peningkatan berartinya cuma sistem operasi.

HP memanfaatkan Windows Mobile 5.0 dalam lini PDA terbaru mereka yang dirilis tahun 2005. Communicator HP iPaq seri hw6500 masih berbasis Windows Mobile 2003 SE, namun model yang dirilis kemudian seperti HP iPaq rx1950, hx2190, hx2490, dan hx2790 sudah menjalankan Windows Mobile 5.0.

Buat tahun depan, syarat paling penting bila ingin membeli Pocket PC adalah Windows Mobile 5.0. Palm Life Drive

Palm tentu saja tidak tinggal diam. Di pertengahan tahun, perusahaan ini meluncurkan Palm LifeDrive, yang dinamakan sebagai Mobile Manager. Kategori Mobile Manager ini diperkenalkan karena selama ini PDA dianggap identik dengan organizer, tanpa kemampuan hiburan dan multimedia.

Tentu saja ini tidak benar, karena produk Palm sudah banyak yang dapat memainkan MP3 dan video. Tapi rupanya kepopuleran produk-produk awal Palm menjadikan citra “PDA terbatas pada organizer” tetap melekat.

Meskipun Palm memasukkannya ke dalam kategori lain LifeDrive sebenarnya tak jauh bedanya dengan produk Palm lain dan masih menjalankan PalmOS 5. Beda yang terbesar dengan produk PDA lain terutama pada kapasitas penyimpanannya yang terhitung raksasa. Dilengkapi dengan hard drive internal, Palm LifeDrive mampu menyimpan data sampai 4 GB. Sampai saat ini LifeDrive masih merupakan satu-satunya PDA-maaf, Mobile Manager-yang menggunakan teknologi hard disk menggantikan memori flash.

Selain memperkenalkan LifeDrive, Palm memperbarui model Tungsten E dengan merilis Tungsten E2. Seiring dengan kembalinya palmOne menjadi Palm, perusahaan ini kemudian menanggalkan merk Tungsten dan Zire buat dua produknya, TX dan Z22.

Palm TX banyak mendapat pujian, karena dengan harga relatif terjangkau PDA ini menawarkan kemampuan nirkabel ganda, Bluetooth dan Wi-Fi. Penerimaan terhadap Palm Z22 agak beragam.

Z22 merupakan PDA layar berwarna supermurah tetapi tanpa slot ekspansi. Kalangan yang memuji menonjolkan harganya yang terjangkau tanpa mengorbankan kinerja, sedangkan yang kecewa mengeluhkan tiadanya slot ekspansi.